Top Tips Menjadi Jurnalis

Jika anda sedang berusaha mendapatkan pekerjaan di sebuah media perhatikan apa yang mereka perhatikan dari lembar lamaran dan CV anda. Berikut tips dari Anita Syvret, editor Gloucestershire Echo:

1. Pengejaan yang sempurna – jika seorang jurnalis tidak merasa terganggu untuk mengeja dengan benar ketika mereka berusaha mendapatkan sebuah pekerjaan, mereka tidak akan perduli setelah mereka mendapatkan pekerjaan tersebut.

2. Sebutkan nama dengan jelas. Ini bukan masalah kesombongan – ini masalah keakuratan.

3. Cari tahu nama editor atau orang yang akan mempekerjakan anda, ini bukan pekerjaan yang sulit bagi yang ingin menjadi jurnalis investigatif. Lamaran yang ditujukan kepada ‘YTH bapak/ ibu’ biasanya langsung disingkirkan.

4. Hobi (yang ada di CV): seorang jurnalis tanpa hobi lain tidak akan menjadi jurnalis yang baik jika mereka tidak tertarik pada sesuatu di luar media.

5. Sentuhan manusiawi – banyak jurnalis yang membaca media-media yang berat dan serius dan ogah untuk tahu opera sabun atau sinetron walaupun pendengar/penonton kita menyukai tontonan tersebut.

6. Surat lamaran yang menarik – cerita paling menarik yang bisa dibuat seorang pelamar adalah kisah hidup mereka. Jika mereka tidak bisa membuat diri mereka sendiri menarik, maka tidak ada harapan mereka bias membuat hidup orang lain menarik.

7. Tidak ada taktik menipu – para pelamar yang berdandan supaya terlihat menarik di poster sangat membosankan.

8. Pengetahuan lokal – jurnalis yang tumbuh besar di daerah yang mereka liput itu seperti serbuk emas.

9. Editlah surat lamaran anda—paling tidak enam kali

Apa yang dilihat dari anda sewaktu

wawancara:

•Kepribadian

•Kepribadian

•Kepribadian

•Kuku yang bersih

Sumber: http://www.holdthefrontpage.co.uk

Mengapa Enggan Menjual?

Tuesday, June 24th, 2008

Saya patut bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang sukses. Salah seorang sukses tersebut memberitahu saya bahwa seburuk-buruknya pebisnis ialah pebisnis yang tidak mau atau enggan menjual. Suatu penyataan “aneh” namun suatu kenyataan. Disebut aneh karena yang namanya bisnis pasti menjual. Disebut kenyataan karena memang masih banyak orang yang enggan menjual. Mengapa enggan menjual?

Jadi Optimis Sekarang Juga!

Jika menjual itu harus tetapi masih enggan menjual, artinya keengganan ini adalah suatu penyakit dan perlu disembuhkan. Kabar buruknya, banyak yang mengidap penyakit ini. Kabar baiknya, penyakit ini bisa disembuhkan. Tentu saja untuk menyembuhkan suatu penyakit, kita perlu mendiagnosa terlebih dahulu. Kembali kepada pertanyaan “mengapa enggan menjual?” Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa enggan menjual

  1. Takut ditolak. Ini adalah penyebab paling utama. Nanti saya akan memberikan resep untuk mengatasi penyakit ini, dan Anda mungkin kaget dengan resep yang akan saya berikan.
  2. Citra Diri yang negatif. Mungkin Anda pernah mendengar dengan sebutan kurang PD atau percaya diri. Bagaimana cara mengatasinya?
  3. Salah persepsi tentang menjual. Menjual adalah pekerjaan mulia, jika Anda masih enggan menjual berarti Anda masih memiliki salah persepsi tentang menjual. Rasulullah saw, istri beliau, dan para sahabat adalah para pedagang yang notabene selalu menjual.

Obat yang pertama, bagi Anda yang takut ditolak, ialah Anda cukup mengatakan kata-kata ajaib ini sebelum dan sesudah menjual:

  • So what gitu lho?
  • Emang gue pikirin
  • Alhamdulillah, semakin dekat dengan pembeli
  • Alhamdulillah, saya mendapatkan hikmah

Sesederhana ini? Betul, cukup sederhana. Silahkan dicoba.

Obat kedua, bagi orang yang tidak percaya diri atau citra diri negatif. Hal ini dikarenakan keyakinan yang salah pada dirinya. Untuk mengatasinya ialah harus mengubah dan meningkatkan keyakinan positif. Bukan hanya keyakinan terhadap dirinya tetapi keyakinan yang lengkap. Saya menyebutnya dengan 3 dimensi keyakinan, yaitu keyakinan kepada Allah, bahwa Allah akan menolong dan membantu. Keyakinan kedua ialah keyakinan pada diri sendiri, bahwa Allah telah memberikan potensi yang luar biasa kepada setiap manusia, dan yang ketiga ialah keyakinan bahwa tujuan bisa kita raih. Untuk selengkapnya bisa Anda baca pada ebook saya Beautiful Mind: Berpikir Positif Islami.

Obat ketiga ialah obat bagi mereka yang masih salah persepsi terhadap menjual. Banyak orang yang memiliki image negatif terhadap penjual. Karena menganggap negatif kepada penjual lain, maka kita tentu tidak akan mau menjual karena takut dianggap negatif juga. Ini karena salah persepsi terhadap menjual. Banyak orang yang menganggap bahwa yang namanya menjual ialah suatu usaha untuk mendapatkan uang dari orang lain.

Memang benar, banyak penjual yang tujuannya semata demi uang. Yang penting bagaimana dia bisa mendapatkan uang. Namun, marilah kita kembalikan makna sebenarnya tentang menjual. Menjual adalah suatu proses pertukaran nilai. Saat Anda menjual sesuatu, artinya Anda sedang menawarkan suatu nilai atau manfaat kepada orang lain dengan sejumlah uang tertentu. Dengan demikian jika seseorang membeli produk atau jasa dari Anda, Anda tidak merasa berdosa sebab Anda memberikan sesuatu yang bernilai bagi pelanggan Anda.

Jika Anda tidak takut ditolak atau memiliki percaya diri yang tinggi, tetapi masih ragu menjual, periksalah produk ata jasa Anda. Apakah Anda yakin akan memberikan nilai yang sesuai atau lebih besar dari uang yang Anda terima? Jika ya, maka tidak alasan untuk enggan menjual. Jika jawabannya tidak, maka inilah penyebab keengganan menjual. Jika Anda tidak yakin dengan produk atau jasa Anda, maka tingkatkan nilai produd atau jasa Anda. Jika tidak bisa, maka berhentilah menjual produk atau jasa tersebut.

Jika perlu, lupakan “menjual”. Gantilah dengan “melayani”. Atau gantilah dengan “membantu”. Tentu Anda tidak bisa berpura-pura menjual produk atau jasa yang tidak bermutu dengan dalih melayani atau membantu karena pikiran bawah sadar Anda akan menolaknya. Kunci utama dalam melayani atau membantu ialah memberikan nilai yang melebihi (setidaknya sama) dengan uang yang Anda terima. Inilah salah satu rahasia menjadi orang kaya.

Sekali lagi:

Berikan nilai melebihi uang tunai yang Anda terima.

Jika Anda sudah menjadikan kalimat ini sebagai moto hidup Anda atau moto bisnis Anda, maka menjual menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, saat Anda menjual, pikiran bawah sadar Anda berkata bahwa Anda sedang berkontribusi positif kepada orang lain.

http://www.rahmatst.info/mengapa-enggan-menjual/

Agama Solusinya…..

Dalam rutinitas kehidupan saat ini terkadang saya melihat hidup yang sudah tidak manusiawi lagi, atau orang menyebutnya jaman yang sudah gila. Sebenarnya manusia melakukan pembangunan, revolusi, evolusi semua menuju suatu kehidupan yang lebih baik. Tapi saat ini yang terjadi adalah pengerusakan yang dilakukan secara gotong-royong.

Sungguh menyedihkan melihat situasi seperti ini, terutama di kota besar semua orang berlomba untuk mencari materi, kekayaan, kesuksesan, semua saling bersaing tidak sehat saling menjatuhkan sungguh tindakan yang kurang terpuji.

Kenapa saat ini kejadian seperti yang saya gambarkan di atas terjadi, karena saat ini manusia cenderung mengesampingkan nilai-nilai agama, manusia hidup dalam keadaan mengikuti egonya sendiri-sendiri.

Agama dalam pembahasan etimolog atau tata bahasa yaitu A = tidak dan gama=kacau, yang secara keseluruhan berarti tidak kacau. Tetapi saat ini kita sering mengesampingkan peranan agama dengan kehidupan sehari-hari.

Agama adalah kontrol yang baik dalam mengendalikan kelakuan manusia yang cenderung melupakan norma-norma. yang ada. Agama adalah alat kontrol diri kita membuat kehidupan lebih baik. Karena semua agama yang ada mengajarkan tentang kebaikan.

Saat agama tidak ada dalam kehidupan kita, diri kita menjadi tidak terkendali, kita tanpa agama dan rasa keimanan terhadap Tuhan, manusia akan bertindak seperti hewan, dapat kita lihat contoh dimana seorang anak dapat membunuh orang tuanya, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan tindakan brutal yang tidak manusiawi lainnya.

Hampir setiap hari dalam acara berita kriminal, tindak kriminal yang semakin sadis, dan tidak terkendali, manusia adalah makhluk itu adalah ajaran yang diterapkan dalam agama, dan sebagai makhluk yang harus bertaqwa dan mengabdi kepada dzat pencipta, sebagai bentuk pengabdian mahkluk kepada Tuhannya.

Tujuan adanya agama adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik antara hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Menurut pengamanatan saya, seorang yang taat beragama memiliki kepribadian yang menyenangkan, dan dapat menjalani hidup dengan lebih baik, tenang, dan terarah. Dan kecenderungan orang yang beragama untuk menggapai sukses dan kebahagian hidup lebih besar. Karena mereka memiliki keyakinan yang kuat, dan memiliki faktor pendorong atau motivasi yang lebih baik.

Dibanding dengan seorang yang melupakan agama, mungikin hidupnya memilikii semua kebutuhan hidup, tetapi belum tentu mereka memiliki kebahagiaan, orang yang jauh dari agama akan terus merasa kekosongan diri.

Dalam keadaan saat ini dalam kehidupan yang lebih keras, dalam kehidupan materalistik, mari kita menanamkan kembali nilai-nilai dan norma-norma agama dalam diri kita untuk mencapai mencapai kesuksesan kehidupan di dunia….

” Agama adalah obat dari segala penyakit social saat ini, dan solusi dalam kekacauan hidup kita”

Dalam perenunganku, mencari obat untuk masalah sosial saat ini

Cikarang, 26 Oktober 2007, 14:21

Erwin Arianto

http://erwin- informasi. blogspot. com/2008/ 06/agama- solusinya. html

Menjadi negosiator

Beberapa waktu ini saya di kantor bergabung dalam tim negosiasi penawaran Scrap dan Tim Negosiasi penyelesaian penyewaan dan penyelesaian perbaikan gudang setelah selesai disewa. Dengan bergabung dengan tim negosiasi ini sangat menyenangkan untuk dapat mempelajari beberapa hal tentang cara-cara bernegosiasi.

Negosiasi adalah suatu proses atau metode antara dua orang atau dua kubu untuk mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama, kompetisi atau penyelesaian sesuatu hal, atau dalam bahasa singkat saya negosiasi dapat diartikan sebagai proses tawar-menawar untuk meloloskan keinginan kita untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi sesungguhnya merupakan unsur yang penting dalam menentukan tingkat suksesnya aplikasi program bagi sebuah organisasi

Dalam negosiasi tahapan singkat yang kita lakukan adalah sebagai berikut
1. Perkenalan dan basa-basi lainnya, semisal apa kabar? gimana hari ini? perusahaannya makin mantap saja.
2. Menyampaikan keinginan
3. tawar-menawar (Negosiasi)
4. mencapai keputusan
5. Deal (keputusan akhir)
Dan hasil dari negosiasi bisa berupa kemenangan di kedua belah pihak, ada yang untung dan ada yang rugi, atau rugi kedua pihak malah, atau negosiasi itu tidak memberikan hasil apapun.

secara substansial negosiasi hampir sama pengertiannya dengan bargaining process, Dalam bargaining Process ada satu hal yang sulit dilepaskan didalamnya, yakni menyangkut Human Relationship atau hubungan antar manusia. Dalam konteks hubungan antar manusia inilah dalam negosiasi sesungguhnya membutuhkan semacam Relationship Intellegence atau kecerdasan hubungan. yang dimaksud Relationship Intellegence  meniscayakan dua hal penting, yakni memiliki
(1) paradigma hubungan
(2) keterampilan hubungan.
Paradigma hubungan yang dimaksud adalah bahwa dalam hubungan antara manusia termasuk dalam negosiasi meniscayakan adanya semangat, moralitas, dan budaya. Sementara keterampilan hubungan menyangkut keterampilan komunikasi yang meliputi keterampilan mendengarkan secara aktif, menghargai sesama negosiator, dan keterampilan memanaj gagasan.

Ada beberapa persiapan dasar yang harus dilakukan dalam menjalankan negosiasi yang berhasil. Persiapan tersebut antara lain ;
(1) memahami apa tujuan yang kita ingin capai
(2) menguasai materi negosiasi,
(3) mengetahui tujuan negosiasi,
(4) menguasai keterampilan –keterampilan tehnis negosiasi yang didalamnya menyangkut keterampilan komunikasi.

Dalam melakukan negosiasi yang kita harus lakukan adalah membuat strategy yang memuluskan kita mencapai yang kita ingin kan dengan cara negosiasi agar negosiasi berjalan sukses.  strategi penting dalam negosiasi,
(1) untuk menarik empaty sesama negosiator, seorang negosiator harus memiliki sikap saling menghargai. Jangan meremehkan antar sesama negosiator.  Jika sikap saling menghargai antar negosiator terbangun maka separuh dari target negosiasi sudah tercapai.
(2) untuk mensukseskan tujuan negosiasi sang negosiator harus pandai membuat komitmen untuk mengikat sasaran negosiasi.
(3) untuk bisa membuat komitmen diperlukan kemampuan argumentasi (rasionalitas) yang baik.

* Memilih Tim Negosiasi

Kadang dalam tahap negosiasi kita memerlukan pembentukan sebuah tim negosiator, lalu apa yang perlu di perhatikan dalam pembentukan tim negosiator. Komposisi tim negosiasi sangat penting bagi keberhasilan negosiasinya. Tidaklah mudah untuk memilih dan membentuk tim negosiasi dengan pengetahuan, keterampilan, keahlian finansial dan temperamen yang tepat untuk dapat mencapai kesepakatan kontrak yang mewakili kepentingan terbaik dari semua pihak, serta sesuai dengan persyaratan dalam proyek dan kebijakan yang berlaku.

Terdapat dua fase dalam Proses Diagram Perencanaan Negosiasi. Dua fase tersebut adalah:
Fase I: Memilih Dan Membentuk Tim Negosiasi
Fase II: Mengembangkan Rencana Negosiasi

Dalam fase pertama Diagram Perencanaan Negosiasi ini, pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen pembelian dan pemasokan harus mengerti cara untuk:

1. Memilih anggota tim negosiasi yang tepat dari berbagai anggota potensial yang memiliki keterampilan beraneka ragam.
2. Memilih aturan dasar dan tujuan untuk mendapatkan manajemen tim yang efisien dan efektif.

Terdapat beberapa faktor penting untuk dipertimbangkan saat memilih tim negosiasi yang tepat:

• Mengembangkan tim yang kecil atau besar
• Memahami peran masing-masing anggota
• Memahami keterampilan masing-masing anggota
• Melibatkan manajemen senior

cara bagi tim untuk meningkatkan peluang beroperasi secara efisien dan efektif adalah dengan menetapkan aturan dasar bagi tim.

Para anggota tim harus sepakat untuk mematuhi aturan dasar yang berlaku, yang menuntut hal-hal sebagai berikut:
• Kontribusi dan persiapan masing-masing anggota untuk pertemuan tim
• Kehadiran dan keterlambatan
• Membicarakan kinerja anggota tim yang tidak baik
• Penugasan peran dan tanggung jawab, serta pembagian tugas kepemimpinan
• Proses pembagian informasi dan pengambilan keputusan dalam pertemuan tim
• Siapa yang harus hadir dalam pertemuan tim dan kerahasiaan hasil diskusi tim
• Tim harus mempunyai tujuan dan objektifnya sendiri yang terpisah dari tujuan negosiasi

* Tips yang harus anda ingat sebagai seorang negosiator

1.Pengetahuan Pangkal Kekuatan
Pada tahap persiapan, pelajari semua yang dapat Anda lakukan pada situasi ini,pokok yang dipersoalkan, selidiki apa konsekuensi yang ditanggung pihak lawanjika mereka gagal mencapai kesepakatan.

2. Jangan pernah menganggap bahwa anda dapat menerka bagaimana suatu peristiwa akan berlangsung, atau mengira anda langsung tahu apa yang diinginkan pihak lain, atau menduga reaksi mereka. Selalu ada yang tak terduga

3. Jangan takut bertanya,
agar pihak lain mengatakan “tidak” dari mulut mereka sendiri. Kalau anda bertanya, anda juga harus siap untuk memberi jawaban bila lawan bicara anda bertanya

4. Pertimbangkan Semua Kemungkinan
Kita hampir selalu dalam keadaan melakukan negosiasi. Kadang-kadang kita menyadarinya, dan kadang-kadang tidak. Keuntungan selalu diraih pihak yang pertama kali menyadari pilihan-pilihan yang tersedia.

5. Berusaha Mencari Jalan Tengah.
Ketika kedua pihak bersikukuh pada pendapat yang saling bertentangan, anda membutuhkan banyak waktu hanya untuk membangun suatu kesepakatan sederhana, dimana kedua pihak hanya bergeser sedikit dari pendapat mereka semula. Namun sebaliknya, jika anda berhasil mendekati jalan tengah, dimana terdapat berbagai gagasan dan pendekatan, maka ruang gerak anda menjadi lebih leluasa. Bagi seorang negosiator, ruang gerak itu merupakan yang optimal, tempat anda dapat menggali berbagai kemungkinan.

6. Tulis Rencana Anda
Sebelum anda memasuki suatu negosiasi, buatlah rencana tertulis. Diskusikan dengan rekan . Lakukan penyesuaian jika situasi berubah, simpan itu dalam ingatan anda. Rencanakan untuk Menang Persiapan efektif membutuhkan informasi menyeluruh, membuat pilihan,mengembangk an pilihan.

7. Rumuskan Tujuan
Jika anda tidak tahu apa yang ingin didapatkan, anda juga tidak tahu bila sasaranitu sudah berada di tangan. Jika anda tidak tahu kemana tujuan anda pergi, anda akan tidak pernah sampaipada tujuan anda

8. Mendengarkan
Anda belajar dengan cara mendengarkan, bukan dengan berbicara. Anda sudah tahu apa yang akan Anda katakan; Anda tidak tahu apa yang akan anda dengar.Pengetahuan didapat dengan mendengarkan.

9. Rendah Hati
Berlakulah seolah Anda menghadapi negosiator profesional yang lebih pandai dari Anda, juga ketika mereka bertindak bodoh.Jika Anda menghadapi amatir, tetap berhati-hati dan bersikap diplomatis.

10. Tetap Luwes
Jangan Kaku Hindari situasi dimana Anda harus mempertahankan agar suatu tuntutan khususdipenuhi seutuhnya. Dalam keadaan yang luar biasa sekalipun, dimana Anda harus membela suatutuntutan vital yang tidak bisa ditawar, jangan kemukakan fakta tsb. Kalau lawan menyadari hal itu, mereka akan bersikeras, dan tuntutan Anda harus dibeli dengan mahal.

11. Simpan yang Terbaik Untuk yang Terakhir
Delapan puluh persen konsesi yang dihasilkan dalam suatu negosiasi dicapai pada fase terakhir, bahkan sering terjadi pada batas waktu terakhir.

Salah satu syarat sukses bernegosiasi adalah kemampuan berbicara, termasuk intonasi dan teknik berbicara. Intonasi suara tidak perlu sengaja dibuat tinggi supaya tampak meyakinkan. Salah-salah justru bisa membuat pihak lain merasa terintimidasi dengan ucapan Anda. Namun, jangan pula terlalu pelan, sebab bisa jadi ucapan Anda tidak dianggap serius oleh lawan bicara.

Biarkan dulu kentang yang panas mendingin sebelum Anda mencoba untuk mengambilnya, negosiator terhebat bukanlah orang yang menyapu semua makanan yang ada dimeja, melainkan perunding yang berhasil mencapai misinya,  dimana Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan dan pihak lawan tetap bersedia bertemu lain hari untuk menegosiasikan hal lain.

Erwin Arianto <erwinarianto@gmail.com>

Beri perhatian pada kesulitan orang lain

PERANGKAP TIKUS

Sepasang suami istri petani pulang kerumah dari pasar. Saat mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil bergumam “hmmm…makanan apa lagi yang mereka bawa dari pasar ??”

Sang tikus kaget bukan kepalang saat menyadari bahwa salah satu yang dibeli oleh petani adalah Perangkap Tikus.

Tikus segera berlari keluar rumah dan berteriak “Ada Perangkap Tikus di rumah….!!”

Tikus mendatangi Ayam sambil berteriak “ada perangkap tikus !”
Namun
Ayam berkata “Tuan Tikus. Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”

Lalu Tikus mendatangi Kambing sambil berteriak “ada perangkap tikus !”
Kambing pun berkata “Tuan Tikus, aku turut ber simpati…tapi tidak ada yang bisa aku lakukan”

Tikus lari ke hutan mendatangi Ular sambil berteriak “ada perangkap tikus !”.

Ular pun berkata Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”

Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ternyata seekor ular berbisa terkena perangkap tikusnya.. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah.

Ular akhirnya dibunuh, namun nyawa sang istri menjadi kritis.

Sang istri lalu minta agar suaminya membuatkan sop ceker ayam untuknya.

Ayam segera disembelih agar cekernya bias dijadikan sup.

Sakit sang istri tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing.

Kambingpun akhirnya disembelih agar bisa diambil hatinya.

Sang istri tidak kunjung sembuh hingga akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman.

Sapi akhirnya harus disembelih sang suami untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan.

Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SO…KALAU SUATU HARI

ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA…PIKIRKANLAH SEKALI LAGI….

“pitoni@bahterahotel.com”

Bangkit Indonesiaku

Bangkit itu susah…
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang
Bangkit itu Takut…
Takut untuk Korupsi
Takut untuk makan yang bukan haknya
Bangkit itu malu…
Malu menjadi benalu
Malu minta melulu
Bangkit itu Marah…
Marah bila martabat bangsa dilecehkan
Bangkit itu Mencuri…
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi
Bangkit itu Tidak ada…
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa
Bangkit itu aku…
aku untuk INDONESIAKU
– Dedy Mizwar :: Di sebuah iklan di Televisi –